Penyebab Sering Kencing
Oleh:
(Tabib) Herman Syamsuddin El-Hafizh, Dip.Q, A.P.Ph, A.Ma.Ph, LL.Dip, Lc, BA, S.Pd.I, MA, MHt, C.MPd.I, CH, CHt, C.PS, C.COM, C.PG, C.GP, C.PDM, C.ET, C.IB, C.NET, C.SEM, C.TMP,CHTc, CNLPTc, CHTdzP, C.BHMT, C.MSHT, C.AcHT
Sering buang air kecil atau sering kencing (poliuria) dapat disebabkan oleh berbagai kondisi. Ada beberapa penyebab yang bisa membuat seseorang mengalami mudah kencing atau sering buang air kecil. Beberapa di antaranya termasuk:
-
Infeksi saluran kemih: Infeksi pada saluran kemih seperti infeksi kandung kemih atau uretritis dapat menyebabkan sensasi ingin buang air kecil yang lebih sering.
-
Diabetes: Penderita diabetes seringkali mengalami poliuria, yaitu kondisi di mana produksi urin meningkat secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar gula darah yang mengakibatkan ginjal membuang lebih banyak air melalui urin.
-
Gangguan prostat: Pada pria, pembesaran prostat atau prostatitis dapat menyebabkan gangguan aliran urin dan membuat sering buang air kecil.
-
Kehamilan: Wanita hamil seringkali mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil karena tekanan rahim yang membesar pada kandung kemih.
-
Konsumsi cairan berlebih: Minum banyak cairan atau minuman berkafein dapat merangsang produksi urin dan menyebabkan sering buang air kecil.
-
Efek samping obat: Beberapa obat tertentu, seperti diuretik (obat yang meningkatkan produksi urin) atau obat penekan kandung kemih, dapat mempengaruhi frekuensi buang air kecil.
-
Batu ginjal: Adanya batu ginjal dalam saluran kemih dapat mengganggu aliran urin dan menyebabkan seringnya buang air kecil.
-
Kista ovarium: Kista ovarium yang membesar dapat memberikan tekanan pada kandung kemih dan menyebabkan sering buang air kecil.
Jika Anda mengalami gejala sering buang air kecil yang mengganggu atau berkepanjangan, penting untuk berkonsultasi dengan tabib untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Segera hubungi Halobib untuk terapi : 089-88-20-30-91
Beberapa herbal telah digunakan secara tradisional untuk membantu mengurangi gejala sering buang air kecil. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan herbal harus didiskusikan dengan dokter atau ahli herbal yang terpercaya sebelum mengonsumsinya. Berikut adalah beberapa herbal yang umumnya dikaitkan dengan mengurangi sering buang air kecil:
-
Bearberry (Arctostaphylos uva-ursi): Bearberry memiliki sifat antiseptik yang dapat membantu mengatasi infeksi saluran kemih dan meredakan gejala sering buang air kecil yang disebabkan oleh infeksi.
-
Saw Palmetto (Serenoa repens): Saw palmetto digunakan terutama untuk mengatasi gejala gangguan prostat, seperti pembesaran prostat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa saw palmetto dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil pada pria dengan kondisi tersebut.
-
Licorice (Glycyrrhiza glabra): Licorice memiliki sifat antiinflamasi dan diuretik ringan, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mempromosikan pengeluaran air kemih.
-
Corn silk (Zea mays): Corn silk telah digunakan secara tradisional untuk mengatasi masalah kandung kemih, termasuk sering buang air kecil. Ini diketahui memiliki sifat diuretik dan dapat membantu mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh.
-
Green tea (Camellia sinensis): Green tea mengandung senyawa antioksidan yang disebut katekin, yang dapat memiliki efek diuretik ringan dan membantu mengurangi sering buang air kecil.
Referensi:
- Hooton TM. Clinical practice. Uncomplicated urinary tract infection. N Engl J Med. 2012;366(11):1028-1037. doi:10.1056/NEJMcp1104429
- Brownlee M. The pathobiology of diabetic complications: a unifying mechanism. Diabetes. 2005;54(6):1615-1625. doi:10.2337/diabetes.54.6.1615
- McVary KT. BPH: epidemiology and comorbidities. Am J Manag Care. 2006;12(5 Suppl):S122-S128. PMID: 16686539
- Sampselle CM, Harlow SD, Skurnick J, Brubaker L, Bondarenko I. Urinary incontinence predictors and life impact in ethnically diverse perimenopausal women. Obstet Gynecol. 2002;100(6):1230-1238. doi:10.1016/s0029-7844(02)02296-4
- Armstrong LE, Johnson EC, Munoz CX, et al. Hydration biomarkers and dietary fluid consumption of women. J Acad Nutr Diet. 2012;112(7):1056-1061. doi:10.1016/j.jand.2012.03.036
- Tamblyn R, Berkson L, Dauphinee WD, Gayton D, Grad R, Huang A. Unnecessary prescribing of NSAIDs and the management of NSAID-related gastropathy in medical practice. Ann Intern Med. 1997;127(6):429-438. doi:10.7326/0003-4819-127-6-199709150-00005
- Pearle MS, Calhoun EA, Curhan GC. Urologic diseases in America project: urolithiasis. J Urol. 2005;173(3):848-857. doi:10.1097/01.ju.0000152082.12275.52
- Jain KA. Sonographic spectrum of hemorrhagic ovarian cysts. J Clin Ultrasound. 2004;32(7):324-328. doi:10.1002/jcu.20031
- Blumenthal M, Goldberg A, Brinckmann J, et al. (Eds.). The ABC Clinical Guide to Herbs. New York, NY: Thieme; 2003. p. 346-349.
- Tacklind J, MacDonald R, Rutks I, Stanke JU, Wilt TJ. Serenoa repens for benign prostatic hyperplasia. Cochrane Database Syst Rev. 2012;12:CD001423. doi: 10.1002/14651858.CD001423.pub3
- Fiore C, Eisenhut M, Ragazzi E, et al. A history of the therapeutic use of liquorice in Europe. J Ethnopharmacol. 2005;99(3):317-324. doi: 10.1016/j.jep.2005.02.035
- Bae EA, Han MJ, Kim DH. Antihyperglycemic effect of water extract of corn silk (Zea mays L.) in mice and its main components. Phytother Res. 2005;19(11):1008-1012. doi: 10.1002/ptr.1763
- McKay DL, Blumberg JB. The role of tea in human health: an update. J Am Coll Nutr. 2002;21(1):1-13. doi: 10.1080/07315724.2002.10719185